-->
Seperti mata elang yang menajam, menatap bayangan yang terpantul dalam cermin besar itu.
Tatapan terus menajam dan meruncing pada bayangan yang sejak tadi terduduk di susul dengan kerutan dahi seakan seluruh isi kepala hendak meluap meledak keluar.
Sang tangan pun sudah berkoordinasi dengan para jari untuk bersatu, mengepal dan siap untuk melayangkan badan mereka pada bayangan yang terpantul dalam cermin besar itu.
Kedua kaki jenjang yang sudah lelah menjadi gemetar dan siap pula menyepak apa yang ada di depannya. Karena itu membuat tong sampah biru yang sudah dipenuhi kertas-kertas yang sudah berdesakkan dan akan meluap pula jika cermin itu benar-benar hancur
Sang napas yang sudah bertahan dalam kesekakan seakan juga ingin meloncat keluar bersama isi kepala yang siap meluap bahkan meledak.
Para jari yang telah berkoordinasi membentuk kepalan itu akhirnya beraksi
“ PRAAAANNKK !!”
Bayngan yang terpantul dalam sebuah cermin besar pun hancur oleh sang kepalan itu
Sang napas yang sudah tidak dapat bertahan dalam kesesakan beban hati meluap pula disusul oleh meluapnya isi kepala bersama teriakan hampa.
“ PRAAAAANNKK !!”
sekali lagi bayangan yang terpantul itu retak, pecah, bahkan sekarang hancur oleh kepalan marah, luapan isi kepala, teriakan getaran suara, dan luapan nafas beban
sesaat kemudian keluarlah anak nafas yang tertinggal dengan lari kecilnya anak nafas pun meloncat keluar
“fiuuuuhhh”
Mata elang yang menajam kini berganti fokus, kini dia tidak lagi menatap bayangan yang terpantul pada cermin besar yang sudah retak, pecah, dan hancur, kini sang mata elang beralih melihat aliran darah yang mengalir dari badan para jari yang bersatu, berkoordimasi menghancurkan sang cermin.
Rasa marah, kecewa, dongkol, kesal pun seakan keluar mengikuti aliran darah yang keluar. Sang nafas beban pun keluar dan kepalan tangan seakan bangga telah menghancurkan cermin besar itu.
…
Terdiam sesat…
Kedua kaki jenjang tidak mau kalah, mereka bak pemain sepak bola terhandal di dunia, menyepak yang ada di depan mata mereka, bahkan bongkahan cermin bear itu
dan,
“ PRAANKK !!”
Kini cermin itu benar-benar hancur bersama kekecewaan
By : me july 4th 2010
Inspiredby : feeling gulty, anger, confused ( terstimulasi emosi negative @ july 3rd 2010 )
No comments:
Post a Comment