Dongeng Semangat untuk Ubii..
Hai Ubii, kenalin aku
onty Ratih, aku seneng deh bisa kenal sama Mommy Ubii, Mommy Ges. Mommy Ubi
keren dan selalu cinta banget sama Ubii. Ubii, Onty mau kasih cerita untuk Ubii,
Onty suka banget nulis cerita dan bercerita. Inspirasi cerita ini datang dari
Ubii loh. Melalui cerita ini Onty pengen kasih semangat buat Ubii. Ubii anak
yang kuat. Kelak saat Ubii sudah sekolah,
Ubii banyak bertemu dengan teman baru yang beraneka ragam. Ubii jangan pernah
takut yaa, selalu sayang sama semua orang. Mungkin suatu saat nanti Ubii
bertemu dnegan teman-teman yang belum mengerti Ubii, mereka suka mengejek atau
menggap remeh Ubii. Ubii tetetp semangat dan jangan pernah minder. Ubii tunjukin
segala hal yang Ubii bisa. Tuhan sayang banget sama Ubii, Tuhan pasti memberi
bakat luar biasa untuk Ubii. Semoga lewat cerita onty ini Ubii bisa terus
semangat dan menjadi Ubii yang Kaya Cinta, Ubii yang mendapatkan banyak cinta dari
semua yang sayang sama Ubii dan berikan juga cinta Ubii kepada semua orang melalui bakat, talenta, dan karya. Terus menjadi
Ubii yang menginspirasi dan membanggakan untuk Mommy, Daddy, & semua orang.
Love you, Ubii :*
Selamat menikmati
cerita dari Onty ya, Ubii J
Ceritaku
Bersama Teman Spesial
Medi
Si Penari
Sabtu
sore adalah hari paling ditunggu beberapa murid Sekolah Pelangi. Ada apa di
sabtu sore? Ada Kelas ‘Tari Ceria’. Sekolah Pelangi membuka kelas bebas untuk
murid-muridnya, salah satunya kelas tari. Siapapun boleh mengikuti kelas itu,
baik murid perempuan maupun laki-laki. Kak Tasya dan Kak Fifi yang mengajar. Mereka
bisa membuat tarian kreatif sehingga bisa diikuti semua murid.
Kali
ini Kak Tasya mengajak murid-murid bercerita melalui tarian, yaitu Tarian
Angsa. Tarian itu akan dibawakan dalam pertunjukan hari ulang tahun sekolah.
Wah pasti menyenangkan sekali ya.
“
Kak Tasya, nanti aku yang jadi angsanya, ya?”, pinta Anti.
“
Jangan kak, Anti jadi pohon saja hahaha..”, goda Kiko.
“
Aku saja, kak, dia kan nggak bisa berputar seperti ini”, seru Monik sambil
memutar badannya seperti balerina. Kak Tasya hanya tersenyum melihat
murid-muridnya senang dan bersemangat.
Saat
mereka berlatih, Kak Fifi datang bersama Medi. Hari ini Medi baru mengikuti
latihan di Kelas Tari Ceria. Medi baru tiga hari pindah ke Sekolah Pelangi. Kak
Fifi mengenalkan Medi pada teman-temannya di Kelas Tari Ceria.
“
Teman-teman, ini Medi, dia baru ikut latihan hari ini.”, ujar Kak Fifi.
“
Kak, emang Medi bisa nari?”, bisik Anti pada Kak Tasya.
“
Kita belajar sama-sama, ya”, ujar Kak Tasya.
Anti
berbisik pada Monik dan Nina. Mereka adalah teman sekelas Medi di kelas 2. Mereka
tidak percaya bahwa Medi bisa mengikuti kelas menari. Kemarin saat pelajaran
matematika Medi tidak bisa mengikuti pelajaran karena alat bantu dengarnya rusak.
Akhirnya Ibu Rina mendampinginya saat belajar.
Monik
dan Anti terus berbisik membicarakan Medi. Mereka menganggap Medi tidak bisa
apa-apa tanpa alat bantu dengar.
“Kamu
kok bisik-bisik, dia kan nggak dengar.”, ujar Anti.
“
Kak Tasya, dia kan nggak bisa dengar, nanti
kalau salah gimana?”, bisik Monik.
“
Medi sudah pakai alat bantu dengar, Monik, jadi Medi terbantu.”, ujar Kak
Tasya.
“Medi seperti kakekku saja, bolot, nggak bisa
dengar.”, celetuk Kiko.
“Ssst!
Kiko, Medi masih bisa dengar kok, kan ada alat bantu dengar. Kalau alatnya
rusak, kita yang membantunya, ya.”, sahut Kak Fifi.
“
Maaf, tapi benar, Kak, kakekku itu ‘bolot’ tidak bisa dengar.”, ucap Kiko
pelan.
Kak
Tasya dan Kak Fifi mengerti bahwa Medi harus dibantu alat bantu dengar. Ketika
masih kecil Medi sakit menyebabkan badannya kaku dan telinganya terganggu.Namun Kak
Tasya dan Kak Fifi tetap menerima Medi untuk belajar tari bersama di Kelas Tari
Ceria.
“
Alat bantu dengarku sudah betul, kok. kalau rusak lagi, aku bisa melihat
gerakan Kak Taya, jadi aku masih bisa belajar menari.”, ujar Medi.
Akhirnya
semua murid kelas tari berlatih, Tarian Angsa. Medi ikut menari sebagai angsa.
Gerakan Medi luwes bahkan lebih baik dari teman-temannya. Semua teman menatap
heran, termasuk Kak Fifi dan Kak Tasya. Ternyata sejak kecil Medi selalu
dilatih Ibunya gerak dan tari agar badannya tidak kaku. Medi suka sekali
menari. Meskipun Medi tidak bisa mendengar, Medi masih bisa melakukan banyak
hal seperti teman-teman. Kak Fifi meminta agar semua teman-teman Medi juga
belajar menari bersama. Medi juga tidak sungkan membantu teman lain. Anti dan
Monik merasa bersalah menganggap Medi tidak bisa apa-apa. Mereka pun belajar
menari bersama Medi. Kak Tasya memilih Medi menjadi penari angsa utama untuk
pertunjukan.
(Angelina
Ratih Devanti, 9 Agustus 2014, Untuk: Ubii & Mommy Ges)
#LetterstoAubrey ini adalah kado ulang tahun Ubii yang ke- 2
Dongeng Semangat dari Onty Ratih untuk Aubrey Naiym Kayacinta :) Terimakasih untuk Ubii & Mommy Ges yang telah memberi inspirasi |
No comments:
Post a Comment