Anak TK jaman dulu kalau ditanya,
“cita-citanya mau jadi apa?” jawabannya dokter. Entah kenapa dulu profesi
dokter paling hits untuk jawaban cita-cita. Sampai gue SMP pun gitu biar cepet
kalau ditanya soal cita-cita jawabannya dokter. Coba yang dulu masih TK ditanya
cita-cita jadi dokter sekarang mungkin
nggak semua jadi dokter. Ada yang jadi dokter tapi mungkin juga ada yang jadi istrinya
dokter. Apan sih.
Itu
jawbaban anak TK jaman dulu. Kalau anak TK jaman sekarang, kalau ditanya
cita-cita mau jadi apa? Atau kalau udah besar mau jadi apa?, beberapa anak TK
perempuan pasti menjawab “ aku mau jadi princess”. Ini
gara-gara entah teralu di doktrin film-film kartun tentang putri-putri
cantik atau karena anak kecil dewasa sebelum waktunya, keseringan nonton yang
bukan tontonannya, misalnya meniru gaya si artis yang pengen di panggil
princess. Nggak usah gue sebutlah dia
itu siapa.
Bicara soal cita-cita, apa sih cita-cita
? Menurut KBBI cita-cita mempunyai arti: 1. keinginan (kehendak) yang selalu
ada dipikiran, 2. Tujuan yang sempurna (tujuan yang akan dicapai/dilaksanakan).
Gue coba mengolah arti cita-cita dari KBBI itu berarti keinginan yang selalu
dipikirkan dan ingin dicapai, ya meskipun jalannya tidak sempurna dan hasilnya
juga tidak sempurna. Kan kata orang yang sempurna itu Tuhan. Kalau kita ya
mendekati semprna lah.
Dari penegrtian itu gue mau lebih luas
lagi ngomongin cia-cita. Biasanya ditanya cita-cita mau jadi apa, itu kan
berarti merujuk pada sebuah profesi, ‘mau jadi apa?’ kalau buat gue cita-cita
itu luas. Cita-cita bisa berkaitan dengan profesi, bisa juga keinginan yang
berkaitan dengan hal lain, misalnya gue ingin bisa menerbitkan buku, sepanjang
gue hobi nulis, ya kira-kira hampir 20 tahun lah suka yang nanamya ngayal dan
nulis, gue pengen nerbitin buku (masih berproses kesana) nah cita-cita gue itu nggak berkaitan gue mau
jadi apa kan. Bisa juga cita-cita itu berkaitan sama keinginan lu di masa depan,
mau kehidupan seperti apa. Bukan berarti lu milih-milih dan nego sama Tuhan, pengen
hidup enak seperti di Surga. Selama lu masih hidup sih lu pasti bakalan nemuin surga dan neraka dunia. Mungkin seperti
ini, kepengen membangun keluarga yang bahagia, bisa aja kan dibilang cita-cita.
Atau cita-cita pengen ke suatu tempat/negara
favorit, misalnya gue, pengen ke Viena, Austria, kenapa karena Viena itu
dibilang negara teraman dan pusat seni.
Jadi buat gue cita-cita nggak hanya
berkaitan sama profesi lu mau jadi apa, tapi bagaimana keinginan/harapan lu
terhadap apapun yang pengen lu raih.
(24 mei 2014)
No comments:
Post a Comment