Wednesday, August 20, 2014

Toto Chan - Gadis Cilik di Jendela




Judul Asli : Toto Chan – The Little Girl at The Window
Judul Terjemahan : Toto Chan – Gadis Cilik di Jendela
Pengarang : Tetsuko Kuroyanagi
Alih Bahasa : Widya Kirana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 272 halaman
Cetakan dan tahun terbit : Cetakan kedua Juli 2003, Cetakan ketiga, September 2003

Buku ini menceritakan seorang Toto Chan, Gadis cilik yang mempunyai rasa ingin tahu besar terhadap apapun. Toto Chan sering melalukan hal-hal yang tidak biasa. Orang lain sering menganggap Toto Chan aneh bahkan dianggap nakal.  Saat ia baru mulai sekolah, Guru kelasnya mengadu kepada Ibunya bahwa ia suka  membuat keributan dan mengganggu aktivitas pembelajaran di kelas. Semua tingkah laku Toto Chan membuat sang guru jengkel. Akhirnya Toto Chan dikeluarkan dari sekolah. Toto Chan melakukan berbagai tindakan aneh karena ia ingin membuktikan rasa penasarannya.  
Toto Chan dimasukkan ke sebuah sekolah unik, Tomoe Gakuen. Sekolah ini unik karena bangunan sekolah berupa gerbong kereta api bekas. Sistem pembelajaran yang diberikan pun unik Semua siswa bebas menentukan apa yang ingin dipelajari. Murid-murid belajar dari kehidupan sehari-hari. Toto Chan sangat senang bersekolah di sana.
Toto Chan menyukai sekolah itu sejak pertama kali datang bersama Mama. Toto Chan diterima dengan baik di Tomoe Gakuen. Sang Kepala Sekolah, Pak Sasoku Kobayashi sangat menyukai Toto Chan, karena ia memiliki rasa ingin tahu yang besar. Selama sekolah di Tomoe Gakuen, Toto Chan mendapat banyak pengalaman menarik. Ia bertemu dengan teman-teman yang memiliki keunikan masing-masing. Pak Kobayashi memberikan materi ajar dengan mempraktekkan langsung. Toto Chan dan teman-temannya bebas mengenal dan mengeskplorasi rasa ingin tahu. Selain pengalaman menarik di sekolah, Toto Chan juga mendapat pengalaman dan pembelajaran dari kegiatan sehari-hari, seperti saat bermian dengan anjing kesayangan, saat berangkat sekolah, saat mengikuti karya wisata di luar sekolah, dan kegiatan lainnya. ia dapat memperoleh hal baru setiap hari.
Novel  setebal  272 halmaan ini dapat dinikmati oleh semua kalangan, baik anak-anak, orang tua, pendidik, dan pemerhati anak. Novel ini berisi pengalaman belajar dari seorang anak dengan rasa ingin tahu besar. Rasa ingin tahu tersebut didukung pula oleh orang-orang dewasa. Di ceritakan bagaimana seorang kepala sekolah, Pak Kobayashi dan Mama Toto Chan membimbing Toto Chan dengan cara yang menarik. Cerita dikemas secara ringan. Meskipun novel terjemahan, Penerjemah menggunakan pilihan kata dan bahasa sederhana sehingga alur cerita dapat dipahami. Novel ini berlatar belakang masyarakat jepang, tidak dipungkiri ada beberapa istilah dalam bahasa jepang yang digunakan. Penulis tetap membawakan cerita secara ringan dan memberi penjelasan melalui narasi cerita.
Saya menyukai dunia anak-anak dan pendidikan. Setelah membaca buku ini, banyak hal yang dapat dipelajari. Media belajar  kreatif membuat anak dapat mengembangkan rasa ingin tahu mereka. Proses belajar tidak hanya diperoleh dengan teori-teori di sekolah. Anak-anak dapat belajar  dari kegiatan yang dilakukan. Teori itu memang penting tetapi mengaplikasikan kedalam kehidupan nyata  jauh lebih penting.
Satu hal lagi yang saya dapat dari novel ini. Saat anak bertingkah laku tidak wajar, terkadang orang dewasa, baik guru maupun orang tua, cepat sekali memberi label negatif. Anak dilabel nakal, bodoh, dan sebagainya. Padahal anak-anak pada masa itu sedang memiliki rasa ingin tahu besar terhadap apapun. Sebaiknya orang dewasa dapat memahami kondisi anak. Jangan sampai label negatif membuat anak tidak percaya diri dan menggangu proses perkembangan belajar mereka. 
5 stars out of 5 for Toto Chan – Gadis Cilik di Jendela
(oleh : @ratihred)

No comments:

Post a Comment