Judul Asli : Toto Chan – The
Little Girl at The Window
Judul Terjemahan : Toto Chan –
Gadis Cilik di Jendela
Pengarang : Tetsuko Kuroyanagi
Alih Bahasa : Widya Kirana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : 272 halaman
Cetakan dan tahun terbit :
Cetakan kedua Juli 2003, Cetakan ketiga, September 2003
Buku ini
menceritakan seorang Toto Chan, Gadis cilik yang mempunyai rasa ingin tahu besar
terhadap apapun. Toto Chan sering melalukan hal-hal yang tidak biasa. Orang
lain sering menganggap Toto Chan aneh bahkan dianggap nakal. Saat ia baru mulai sekolah, Guru kelasnya
mengadu kepada Ibunya bahwa ia suka membuat keributan dan mengganggu aktivitas
pembelajaran di kelas. Semua tingkah laku Toto Chan membuat sang guru jengkel. Akhirnya
Toto Chan dikeluarkan dari sekolah. Toto Chan melakukan berbagai tindakan aneh
karena ia ingin membuktikan rasa penasarannya.
Toto Chan
dimasukkan ke sebuah sekolah unik, Tomoe Gakuen. Sekolah ini unik karena
bangunan sekolah berupa gerbong kereta api bekas. Sistem pembelajaran yang
diberikan pun unik Semua siswa bebas menentukan apa yang ingin dipelajari.
Murid-murid belajar dari kehidupan sehari-hari. Toto Chan sangat senang
bersekolah di sana.
Toto Chan
menyukai sekolah itu sejak pertama kali datang bersama Mama. Toto Chan diterima
dengan baik di Tomoe Gakuen. Sang Kepala Sekolah, Pak Sasoku Kobayashi sangat
menyukai Toto Chan, karena ia memiliki rasa ingin tahu yang besar. Selama sekolah
di Tomoe Gakuen, Toto Chan mendapat banyak pengalaman menarik. Ia bertemu dengan
teman-teman yang memiliki keunikan masing-masing. Pak Kobayashi memberikan
materi ajar dengan mempraktekkan langsung. Toto Chan dan teman-temannya bebas
mengenal dan mengeskplorasi rasa ingin tahu. Selain pengalaman menarik di
sekolah, Toto Chan juga mendapat pengalaman dan pembelajaran dari kegiatan
sehari-hari, seperti saat bermian dengan anjing kesayangan, saat berangkat
sekolah, saat mengikuti karya wisata di luar sekolah, dan kegiatan lainnya. ia
dapat memperoleh hal baru setiap hari.
Novel setebal 272 halmaan ini dapat dinikmati oleh semua
kalangan, baik anak-anak, orang tua, pendidik, dan pemerhati anak. Novel ini
berisi pengalaman belajar dari seorang anak dengan rasa ingin tahu besar. Rasa
ingin tahu tersebut didukung pula oleh orang-orang dewasa. Di ceritakan
bagaimana seorang kepala sekolah, Pak Kobayashi dan Mama Toto Chan membimbing Toto
Chan dengan cara yang menarik. Cerita dikemas secara ringan. Meskipun novel terjemahan,
Penerjemah menggunakan pilihan kata dan bahasa sederhana sehingga alur cerita
dapat dipahami. Novel ini berlatar belakang masyarakat jepang, tidak dipungkiri
ada beberapa istilah dalam bahasa jepang yang digunakan. Penulis tetap
membawakan cerita secara ringan dan memberi penjelasan melalui narasi cerita.
Saya
menyukai dunia anak-anak dan pendidikan. Setelah membaca buku ini, banyak hal
yang dapat dipelajari. Media belajar kreatif
membuat anak dapat mengembangkan rasa ingin tahu mereka. Proses belajar tidak
hanya diperoleh dengan teori-teori di sekolah. Anak-anak dapat belajar dari kegiatan yang dilakukan. Teori itu
memang penting tetapi mengaplikasikan kedalam kehidupan nyata jauh lebih penting.
Satu hal
lagi yang saya dapat dari novel ini. Saat anak bertingkah laku tidak wajar, terkadang
orang dewasa, baik guru maupun orang tua, cepat sekali memberi label negatif.
Anak dilabel nakal, bodoh, dan sebagainya. Padahal anak-anak pada masa itu
sedang memiliki rasa ingin tahu besar terhadap apapun. Sebaiknya orang dewasa
dapat memahami kondisi anak. Jangan sampai label negatif membuat anak tidak
percaya diri dan menggangu proses perkembangan belajar mereka.
5 stars out of 5 for Toto
Chan – Gadis Cilik di Jendela
(oleh :
@ratihred)
No comments:
Post a Comment