Thursday, April 19, 2012

“On My Broken Bed” Series: “Dawai Tak Terpetik”

“On My Broken Bed” Series
“Dawai Tak Terpetik”
Aku mau berhitung sambil merenung…
satu…. (hening)
dua… (hening)
tiga… (hening)
lalu hmm..? Kira-kira sudah berapa lama ya pasangan mata dan telinga ini tak berkolaborasi ? (membuat pertunjukan kah ?) Satu pun melodinya tak berhasil ditangkap.
kemanakah sang melodi ? apa sudah mati ?
tidak… tidak… tidak… aku tidak rela !
Kira-kira masih bisakah rasa berpadu lagi dengan pasangan telinga dan mata untuk menangkapnya ? Aku masih menantinya. Entah esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, ataupun kapan pun.
Ku mencoba mundur beberapa masa. Rasa bersama pasangan telinga dan mata membidik bahkan ingin menjerit kala atraksi jari menawan beraksi bersama benang tajam. Takjub luar biasa seakan ingin membahana dengan nadanya. Lukisan rona tak berekspresi menggugah inspirasi untuk berkreasi.
Lalu kembali kini, hanya termenung kapan dia bisa bergaung. Kapan rona tanpa ekspresi menggubah melodi (lagi)? Kapan atraksi jemari beraksi ?
Dawainya seakan terputus roda masa yang memblokade indera. Kosong, tak terdengar, tak terlihat, bahkan tak tersentuh lagi petikan menakjubkan itu. Wujud melodi tak terpetik, tak terbidik, tapi tetap mengusik ide-ide cilik
by : Angelina RD, march 21st 2012.


Sketsa "Dawai Tak Terpetik" 

No comments:

Post a Comment