Monday, April 14, 2014

Ceritaku Bersama Teman Spesial: #2 Gia Suka Melompat

Ceritaku bersama Teman Spesial
#2  Gia Suka Melompat  

Kelas Prakarya sudah dimulai. Ibu Tata mengajak murid-murid membuat lukisan kolase Kelinci. Seperti apa itu ? Ibu Tata menjelaskan cara membuatnya. Sketsa Kelinci akan ditempel dengan potongan-potongan kertas warna. Ibu Tata membagikan bahan-bahan, seperti: gambar sketsa kelinci, potongan kertas warna-warni, lem, dan stik es krim.  
“ Ibu, Ibu, kita mau buat apa ?”, tanya Lala.
“ Kita akan buat lukisan kolase kelinci.”, jawab Ibu Tata.
Saat Ibu Tata membagikan bahan-bahan ke tiap meja, tiba-tiba terdengar suara dari belakang,
“ Gedebuuuk!”
Semua murid menoleh ke arah belakang. Ibu Tata segera melihat apa yang terjadi. Beberapa murid pun mengikuti Ibu Tata.
Ternyata Gia jatuh. Gia tersandung kaki Dito saat melompat-lompat. Di kelas Gia suka sekali melompat-lompat bahkan berlarian. Saat Ibu Tata membagikan bahan prakarya, Gia terlihat berjalan-jalan bahkan melompat-lompat. Gia mengajak Dito melompat tetapi Dito tidak mau. Gia terus melompat dan tak sengaja menginjak kertas Dito yang terjatuh. Karena kesal Dito mengayunkan kakinya supaya saat Gia melompat, dia terjatuh.
“ Aduuuh!”, ucap Gia mengelus dengkulnya yang sakit.
“ Sukurin!”, umpat Dito.
“ Gia, coba Bu Tata, lihat.”, ujar Ibu Tata sambil membantu Gia berdiri.
“ Gia, nggak bisa diam sih, Bu.”, ujar Dito kesal.
“ Aku kan mau kasih liat lompat kelinci.”, ujar Gia.
Sambil membantu Gia, Ibu Tata pun berpesan pada Dito agar tidak mengulangi perbuatan menyelengkat kaki teman. Ibu Tata tahu bahwa Dito kesal atas perbuatan Gia. Ibu Tata berusaha memberi pengertian pada kedua muridnya.
“ Gia, boleh lompat-lompat tapi coba tebak dimana, kalau lagi belajar di kelas boleh nggak ?”,
“ Tapi, aku mau kasih liat lompat kayak kelinci itu. ”, ujar Gia sambil menunjuk gambar kelinci.
“ Tapi kan aku nggak mau, tuh liat kertasku  kotor kan  !”, sahut Dito ketus.
“ Dito, kalau Dito ngasih tahu Gia dengan  marah-marah terus diselengkat, Gia nya ngerti nggak?”, tanya Ibu Tata. Dito terdiam beberapa saat dan menggeleng.
“ Jadi kalau mau lompat-lompat nanti ya, Gia, Dito juga yang baik ngasih tahu Gia, yuk kita salaman dulu, terus kita buat lukisan kelinci bersama.”, ajak Ibu Tata.
Gia dan Dito bersalaman untuk saling memaafkan. Sementara itu Ibu Tata duduk disebelah Gia agar Gia bisa fokus mengerjakan prakarya. Beberapa murid yang mendekati Gia kembali ke tempat duduk masing-masing. Semua tampak asyik menempel potongan kertas warna-warni pada gambar kelinci.


(Angelina Ratih Devanti, 5 April 2014)  

No comments:

Post a Comment