Monday, April 14, 2014

Ceritaku Bersama Teman Spesial: #1 Mila Bukan Adik Bayi

Ceritaku bersama Teman Spesial
#1 Mila Bukan Adik Bayi

Suasana Kelas Matahari begitu ramai. Murid-murid yang sudah selesai mengerjakan tugas diperbolehkan bermain apapun di kelas. Pingki, Mila, dan Caca bermain bersama. Mereka bermain masak-masakan. Pingki berperan sebagai tukang masak sedangkan Mila dan Caca sebagai pengunjung restoran. Beberapa murid laki-laki seperti Bobo, Kiki, dan  Andi bermain perang-perangan menggunakan lego. Ibu Novi sangat senang melihat murid-muridnya dapat bermain bersama.
Baru saja Ibu Novi merasa senang melihat murid-muridnya dapat bermain bersama, tiba-tiba suasana kelas berubah. Apa yang terjadi di kelas Matahari ?
“ Milaaa, namaku bukan bing, Ping-ki, Pingki!”, seru Pingki ketus.
“ Bing, mau hatu ya, mau hatu”, ujar Mila tidak menggubris ucapan Pingky.
“iiiih, milaaa! Namaku pingki, ping, bukan bing tauuu !”, suara Pingki semakin meninggi.
“ aku nggak mau main lagi sama kamu kalau kamu manggilnya bing bing terus aah!!”, serunya lagi.
Ibu Novi segera menghampiri Mila, Pingki dan Caca. Ibu Novi heran, sejak tadi mereka terlihat bermain dengan baik, namun tiba-tiba suara Pingki terdengar keras. Pingki marah terhadap Mila karena Mila tidak bisa mengucapkan namanya dengan benar. Mila memang mengalami keterlambatan bicara sehingga  Mila tidak dapat menyebutkan kata sesuai pelafalan.  
“ Mila masih bayi ya ?”, ujar Caca.
“ Mila kayak adik Doni, masih bayii !”, seru Pingki kesal.
“ Pingki, Caca, Mila bukan bayi, Mila kan sama dengan kalian, coba lihat badannya sudah besar sama kan seperti pingki, Caca.”, ujar Ibu Novi penuh kelembutan.  
“ Tapi kan, dia ngomongnya kayak adik Doni, aku sebel dipanggil bing bing! ”, Pingki masih kesal.
Sambil meragkul mereka bertiga Ibu Novi bercerita. Ibu Novi bertanya kepada Pingki dan Caca, apa saja yang bisa dilakukan oleh adik bayi. Mereka berdua berpikir untuk menyebutkan kemampuan apa saja yang dilakukan oeh adik bayi.
“ Kalau Adik Doni, bisanya nangis, terus.”, ucap Pingki sambil terus berpikir.
“ Aku nggak punya adik, Bu Novi.”, ucap Caca.
Mila berusaha ikut menjawab dengan mengarahkan tangannya ke mulut menunjukkan kalau dia ingin menjawab, adik bayi minum susu.  
“ Iya, sukanya minum susu “, sahut Pingki.
“ Kalau Adik bayi sudah bisa jalan belum ?”, tanya Ibu novi. Pingki hanya menggeleng.
“Adik bayi sudah bisa menggambar belum ?”, tanya Ibu Novi lagi.
“ Beum..beum..”, Mila berusaha mejawab.
Akhirnya Ibu Novi memberitahu bahwa Mila bukan Adik bayi seperti yang dikatakan Pingki dan Caca. Mila belum lancar bicara namun Mila sudah bisa belajar dan bermain bersama. Mila merasa senang bisa bermain bersama teman-temannya. Ibu Novi mengajak Pingki, Caca, dan semua  murid-muridnya untuk bisa bermain bersama Mila. Jika Mila belum lancar mengucapkan kata, teman-teman Mila boleh membantunya. Ibu Novi sangat sayang kepada semua muridnya tetapi Ibu Novi juga ingin semua muridnya juga saling menyayangi, belajar dan bermain bersama.  


(Angelina Ratih Devanti, 4 April 2014, terinspirasi dari: ‘Kakak Mia’ yang suka menggambar)


No comments:

Post a Comment