Monday, April 12, 2010

Pelukan Bunda


Bunda…”, panggil si kecil

Bunda…”, panggilnya lagi

Bunda dimana sih ”, si kecil terus memanggil Bundanya dengan nada agak cemas.

Bun..??”

Nda..??”

... ???”, si kecil terdududk lelah di samping bantal monyet orange-nya. Tatapannya kosong dan bingung. Setelah seharian dia mencari Bundanya. Tangan kanannya memangku wajah bulatnya dan dia pun termenung, sesekali dia bergumam, “ Bunda.. dimana??”

Berganti hari…

Si kecil berlari dari kamarnya menuju ruang tamu dan akhirnya keluar dari rumahnya untuk bermain bersama teman-temannya. Seharian dia bermian sampai lupa untuk makan siang, tidur siang, dan membuat PR-nya bahkan panggilan Bundanya pun tak terdengar.

Setibanya di rumah, dia merasa haus, karena seharian bermian di luar rumah. Si kecil pergi ke dapur untuk mencari minuman segar atau makanan siap saji untuk dia santap. Namun tak ada. Dia berteriak kembali memanggil Bundanya,

Bunda..”

Bunda..”, panggilnya lagi. Namun tak ada jawaban

Sambil membuka-buka kulkas, si Kecil menggumam kembali,

Bunda dimaan sih ?? “,

Aku haus..” , gumammnya lagi. Kemudian dia berjalan lunglai menuju sofa empuk yang ada di depan tivi.

Bunda pergi..??”, tanya si kecil pada dirinya sendiri.

Bunda pergi kemana??”, gumamnya lagi.

Sepertinya Bunda pergi sejak kemarin?”.

Dia pun berbicara pada si bantal monyet namun tak ada jawaban pula. Ya si bantal monyet memang tidak bisa menjawab, bicara pun tak bisa.

Tangan kirinya menopang dagu mungilnya dan tatapannya penuh bingung.

Bunda ?? aku kangen Bunda, Bunda pergi kemana??”, sambil menatap layar tivi yang sedang tidak ia nikmati.

Dari kemarin Bunda nggak ada, sekarang aku laper, dan kangen sama Bunda, Bunda Dimana?? “, matanya mulai berkaca-kaca.

Dan…

Dia pun terisak sampai akhirnya terlelap karena lelah…

Sebuah taman bermaian di dunia mimpi…

Si kecil lari kesana kemari bersama beberapa anak lain, namun dia terus menarik Bundanya untuk bermain bersamanya. Bebrapa saat dia menghentikan gerak larinya, dan berkata pada Bunadanya,

Bunda jangan tinggalin aku ya?”, pinta si kecil pada Bundanya yang tengah duduk di hadapannya.

Bundanya bersuara, “ Aku tidak pernah meninggalkanmu kok, aku selalu bersamamu. “

Tapi kemarin Bunda nggak ada?”, tanyanya heran.

Bunda pun menjawab dengan penuh keibuannya, “ Aku ada, kamu yang tak menyadarinya, karena kamu asik sekali bermain sampai kau lupa bahwa aku berasamamu. “, senyum manis Bunda terlempar pada wajah si kecil yang diliputi keresahan. Si kecil pun tertunduk sejenak lalu dipeluknya Sang Bunda..

Dalam dekapan Bunda si kecil merasakan rasa nyaman yang amat dasyat dan tak mau sekalipun ia lepaskan dekapan itu….

Matanya kini telah terbuka..

Dekapan bantal monyet berwarna orange berganti dengan dekapan pelukan Bunda yang selalu dia cari. Si kecil merasa kehilangan wajah, dekapan, dan senyuman Sang Bunda, sampai-sampai si kecil harus terisak dan hanya mendekap si bantall monyet itu. Namun kini berganti dekapan Sang Bundalah yang ia rasakan.

Sejenak dia bertutur, “ Aku mau bersama Bunda”

Dengan senyum manisnya dan naluri keibuannya, Sang Bunda terus mendekap mesra si kecil.

Aku yang sempat terlepas dari pelukan hangat Bunda, ingin kembali merasakan pelukan kasih yang begitu hangat dari Bunda. Karena Bunda yang senantiasa bersama ku. “


by . me April 9th 2010, 02:19

Inspiredby : Bunda yang selalu hidup dalam Rosario merahku dan selalu mendekapku dengan pelukan kasihNya dalam kehidupanku, Bunda Maria jangan pernah tinggalkan aku. Aku ingin selalu dalam pelukanMu


No comments:

Post a Comment