Sudah beberapa kali tangan terus menyeka setetes beban yang keluar dari jendela berdebu dan tampak buram
Semburan udara yang menyesakkan pun turut keluar dari garasi ucapan dan cerobong nafas
Kadang terlihat 2 mama dan 8 anak jari saling beradu mengepal , ingin melayang dan menghempaskan diri pada sebuah beton hati..
Getaran suara pun sejenak sayup-sayup terdengar dan kadang hilang
“ fiuuuuuhh….” Si nafas keluar dari pusat nafas, dia terbang melelangbuana pada dunia yang sanagt luas bertemu dengan nafas-nafas lain..
Tetapi tidak hanya nafas dan semua itu yang ingin keluar,
Berbagai emosi ingin keluar untuk tampil pada konser hdup
Namun seakan mereka terhadang pohon tumbang di depan pintunya
Mereka saling dorong mendorong, tarik-menarik menyatukan diri untuk menerobos itu semua
Si marah dengan geramnya,
Si sedih dengan isakkannya,
Si kesal dengan cueknya,
Si galau dengan sendunya,
Mereka berusaha dengan sekuat tenaga untuk menerobos keluar, mendobrak pintu itu dan mengangkat pohon tumbang itu. Mereka ingin keluar dan menghantam pohon itu
Namun..
Mereka lelah..
Untuk sekian kali jiwa ini dicubit, ditampar, dihantam dengan sesuatu yang tak tersentuh oleh kulit, membuat para emosi tadi terduduk lemas, lesu, dan lunglai tak mampu mendobrak pintunya dan menyeret pohon tumbang itu
Si kesal lesu…
Si marah lemah..
Si sedih terisak..
Si galau terdiam
Mereka lelah ketika sebuah raga di hantam untuk kesekian kalinya oleh Kristal es yang menusuk dengan diamnya. Si pikiran pun kehilangan energinya dan ikut larut dalam kelelahan itu..
“ fiuuuuuhh…….”,si emosi lelah, aku pun lelah, dan kami terkapar dalam kelelahan
By me April 15th 2010, 18:07
No comments:
Post a Comment