Saturday, March 13, 2010

we hold together

We Hold Together

Ketika saya berjalan dengan kedua kaki saya dan saya sudah memastikan bahwa saya memeilki keseimbangan cukup sehingga saya tidak akan jatuh, tapi saya bisa tersungkur, mengadu dengkul dengan aspal. Ketika saya yakin bahwa mobil yang saya kendarai sudah cukup prima untuk dikemudikan, karena bensin yang penuh, oli yang baru saja diganti, keempat ban yang tidak mengalami kebocoran atau kurang angin, tetap saja bisa mogok ketika saya kendarai saat saya terburu-buru menuju suatu tempat. Ketika saya mengayuh sepeda sport untuk menikmati udara sore, saya yakin bahwa ban sepeda tidak kempes, rantai sepeda tidak menglami aus kaena kurang oli, tetapi saya bisa terluka, beradu dengan pohon ditaman atau ‘nyungsep’ ke dalam bak sampah terbuka, karena ternyata remnya blong.

Yaa saya yakin bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu dengan kemampuan saya dan saya yakin bahwa saya tidak akan mendapat kerentaan atau kesulitan saat melakukannya, ternyata saya pun mengalami kesulitan, bahkan saya bisa mejadi renta, dan saya sadar bahwa saya tidak bisa berdiri, berpijak, pada kekuatan saya semata, ternyata saya tidak bisa hanya bersandar pada keyakinan bahwa saya bisa melakukannya sendiri, tetapi ada yang kekuatan yang dapat saya andalkan darpada hanya mengandalkan kekuatan saya semata, yaitu kekuatan kasih dari Sang Penebar Kasih.

Saya semakin yakin, jika saya berjalan dengan kedua kaki saya dan kakiNya saya tidak akan tersungkur, mengadu dengkul dengan aspal tetapi saya bisa berlari untuk menuju tujuan saya yang juga ditunjukkan olehNya. Saya semakin yakin jika saya mengemudikan kendaraan saya dengan kekuatan mesin yang prma dan kehadiranNya sebagai Navigator saya tidak akan menabrak mobbil yang ada didepan saya tetapi karena Dia akan selalu menginatkan bahwa kondisi mesin yang prima, keadaan mobil yang ok tapi jika sang pengendndara yang tidak OK, tetap bukan jaminan, sehingga Dia bisa selalu menginagtkan saya saat mengantuk sehingga saya dapat istirahat dan dapat melanjutkan bersama arah tujuan yang selalu Dia berikan sehingga saya dapat sampai pada tujuan dengan selamat. Dan saya yakin saat saya mengayuh sepeda sport itu bersamaNya saya tidak akan tersungkur beradu dengan pohon-pohon ditaman atau ‘nyusruk’ ke bak sampah karena rem yang blong, tetapi Dia akan selalu menemmani saya ketika memang rem itu blong sehingga saya harus berjalan menuntun sepeda sport itu ke bengkel terdekat agar saya tidak mengalami celakaa saat mengayuh sepeda rusak itu., Dia akan selalu menujukkan mana bengkel terbaik untuk membetulkan rem sepeda yang blong itu sehingga saya dapat mengayuhnya kembali dan bersama-sama denganNya mengayuh sepeda menyusuri jalan sambil menikmati kembali udara segar di sore hari.

Dia tidak hanya akan selalu bersama saya saat berjalan, mengedarai mobil saat saya terburu-buru kesuatu tempat, atau mengayuh speeda sport pada sore hari, tetapi Dia akan terus bersama saya dalam setiap apa yang dilakukan dalam hidup saya, karena tanpa kehadiraNya saya tidak bisa benar-benar berdiri menjalani kehidupan saya. Dan hanya berpegang padanyalah saya bisa

(rathz @ my room 2nd august’09, 23:31pm)

No comments:

Post a Comment